Mendapat teguran dari HRD bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan, tetapi bagaimana kamu menanggapinya bisa sangat mempengaruhi karier dan hubunganmu dengan perusahaan. Teguran tidak selalu berarti akhir dari segalanya; sebaliknya, itu bisa menjadi peluang untuk belajar, tumbuh, dan memperbaiki diri.
Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang harus diambil ketika kamu menerima teguran, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta cara mengubah situasi ini menjadi sesuatu yang positif.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Menerima Teguran
Dengar dan Pahami Teguran
Ketika menerima teguran, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mendengarkan dengan seksama. Jangan langsung membela diri atau memberi alasan. Dengarkan apa yang HRD katakan dan cobalah memahami poin-poin yang disampaikan.
Catat atau ingat detail-detail penting yang disebutkan agar kamu dapat merefleksikan hal tersebut nanti.
Tunjukkan Sikap Terbuka
Menunjukkan sikap defensif hanya akan memperburuk situasi. Sebaliknya, tunjukkan sikap terbuka dan mau menerima kritik. Ini menunjukkan bahwa kamu profesional dan siap untuk memperbaiki kesalahan.
Terima teguran dengan kepala dingin dan hindari reaksi emosional.
Minta Klarifikasi Jika Diperlukan
Jika ada hal yang tidak kamu mengerti, jangan ragu untuk meminta penjelasan lebih lanjut. Ini penting untuk memastikan bahwa kamu benar-benar memahami apa yang diharapkan dan apa yang perlu diperbaiki.
Pertanyaan yang diajukan dengan baik juga menunjukkan bahwa kamu serius dalam memperbaiki kesalahan.
Refleksi Diri
Setelah teguran, luangkan waktu untuk refleksi diri. Pikirkan tentang apa yang dikatakan dan bagaimana hal itu berlaku pada situasimu.
Identifikasi area di mana kamu perlu melakukan perubahan dan bagaimana kamu dapat melakukannya.
Buat Rencana Perbaikan
Berdasarkan refleksi dirimu, buat rencana perbaikan yang konkret. Tentukan langkah-langkah spesifik yang akan kamu ambil untuk memperbaiki perilaku atau kinerja yang menjadi alasan teguran.
Sampaikan rencana perbaikan ini kepada atasan atau HRD jika perlu, untuk menunjukkan bahwa kamu berkomitmen untuk memperbaiki diri.
Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Menerima Teguran
Jangan Menyangkal atau Membela Diri Terlalu Cepat
Menyangkal kesalahan atau membela diri tanpa mendengarkan dengan baik hanya akan membuatmu terlihat tidak profesional. Ini bisa membuat situasi menjadi lebih buruk.
Cobalah untuk tetap tenang dan fokus pada apa yang sedang dikatakan, bukan pada pembelaan diri.
Jangan Menyerang Balik
Menyerang balik dengan menyalahkan orang lain atau situasi hanya akan menunjukkan bahwa kamu tidak mau bertanggung jawab. Ini bisa merusak reputasimu di tempat kerja.
Fokuslah pada bagaimana kamu bisa memperbaiki situasi, bukan pada mencari kambing hitam.
Jangan Menunjukkan Sikap Defensif
Sikap defensif menunjukkan bahwa kamu tidak menerima kritik dengan baik dan tidak siap untuk memperbaiki diri. Ini bisa membuat atasan atau HRD ragu akan komitmenmu terhadap perbaikan diri.
Cobalah untuk menerima kritik dengan sikap yang positif dan terbuka.
Jangan Abaikan Teguran
Mengabaikan teguran dan tidak melakukan perubahan apapun bisa berdampak buruk pada kariermu. Teguran biasanya diberikan untuk membantu karyawan tumbuh dan berkembang, jadi manfaatkan kesempatan ini.
Buatlah langkah konkret untuk memperbaiki kesalahan dan menunjukkan bahwa kamu serius dalam memperbaiki diri.
Mengubah Teguran Menjadi Peluang
Lihat Teguran sebagai Kesempatan Belajar
Setiap teguran adalah kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang dirimu dan bagaimana kamu bisa menjadi lebih baik. Gunakan teguran sebagai umpan balik yang berharga.
Carilah cara untuk mengembangkan keterampilan baru atau memperbaiki yang sudah ada berdasarkan teguran yang kamu terima.
Bangun Hubungan yang Lebih Baik dengan HRD dan Atasan
Menanggapi teguran dengan baik bisa membantumu membangun hubungan yang lebih baik dengan HRD dan atasan. Ini menunjukkan bahwa kamu siap untuk tumbuh dan menerima kritik konstruktif.
Jadilah proaktif dalam mencari umpan balik dan menunjukkan bahwa kamu berkomitmen untuk menjadi lebih baik.
Tingkatkan Kinerja dan Etos Kerja
Gunakan teguran sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja dan etos kerja. Tunjukkan bahwa kamu bisa belajar dari kesalahan dan menjadi lebih baik.
Lakukan perubahan yang diperlukan dan tetap konsisten dalam perbaikan dirimu.
Mintalah Umpan Balik Berkala
Setelah melakukan perubahan, mintalah umpan balik berkala dari atasan atau HRD untuk memastikan bahwa kamu berada di jalur yang benar.
Ini menunjukkan bahwa kamu serius dalam perbaikan diri dan siap untuk menerima umpan balik kapan pun diperlukan.
Kesimpulan
Menerima teguran dari HRD bisa menjadi pengalaman yang menantang, tetapi dengan sikap yang tepat, ini bisa menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang. Ingatlah untuk mendengarkan dengan baik, menunjukkan sikap terbuka, dan membuat rencana perbaikan yang konkret. Hindari sikap defensif dan menyerang balik, dan gunakan teguran sebagai kesempatan untuk belajar dan meningkatkan dirimu. Dengan cara ini, kamu tidak hanya akan memperbaiki kinerjamu, tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik dengan HRD dan atasan, serta meningkatkan kariermu di masa depan.
Dapatkan informasi menarik seputar HR dan Payroll di Blog HRMLabs Indonesia.