Millennials & Gen Z Tidak Suka Lembur dan Ini Alasannya

Millennials dan Gen Z Tidak Suka Lembur dan Ini Alasannya

Table of Contents

Di banyak perusahaan di Indonesia, bekerja lembur sering kali dianggap sebagai simbol dedikasi dan etos kerja yang tinggi. Karyawan yang pulang larut malam atau menghabiskan akhir pekan di kantor sering dipandang sebagai sosok pekerja keras yang pantas diapresiasi. Tapi, benarkah lembur selalu mencerminkan loyalitas? Ataukah sebenarnya ini adalah pertanda adanya manajemen waktu dan tugas yang kurang efektif?

Seiring berjalannya waktu, terutama dengan masuknya generasi Millennials dan Gen Z ke dunia kerja, pandangan terhadap lembur mulai bergeser. Generasi ini lebih mengutamakan keseimbangan hidup, kesehatan mental, dan produktivitas yang bermakna dibandingkan sekadar menghitung jam kerja.

Namun, di banyak tempat kerja di Indonesia, budaya “lebih lama di kantor berarti lebih berdedikasi” masih melekat kuat. Padahal, kenyataannya justru sebaliknya—terlalu sering lembur bisa menjadi pertanda adanya masalah yang lebih besar dalam pengelolaan tim dan waktu.

Dampak Buruk Lembur yang Tidak Disadari

Lembur sesekali mungkin diperlukan saat menghadapi deadline besar atau proyek penting. Namun, jika lembur menjadi rutinitas, ada risiko yang perlu diwaspadai:

  • Manajemen kerja yang tidak efisien: Kurangnya perencanaan yang baik memicu pekerjaan menumpuk di akhir.
  • Prioritas yang tidak jelas: Jika semua dianggap mendesak, karyawan akan kewalahan dan sulit fokus pada hal yang benar-benar penting.
  • Burnout: Jam kerja panjang tanpa istirahat yang cukup dapat menurunkan produktivitas dan meningkatkan risiko stres.
  • Biaya Tersembunyi: Lembur bukan hanya soal gaji tambahan, tapi juga risiko peningkatan cuti sakit, absensi, dan biaya kesehatan.

Millennials & Gen Z: Mengubah Perspektif Tentang Lembur

Generasi muda di dunia kerja saat ini memiliki pandangan yang berbeda tentang arti “bekerja keras.” Mereka lebih menghargai perusahaan yang menawarkan fleksibilitas, transparansi, dan menghormati waktu pribadi. Penelitian menunjukkan bahwa produktivitas tidak meningkat seiring bertambahnya jam kerja. Justru sebaliknya, kelelahan akibat bekerja terlalu lama cenderung meningkatkan kesalahan dan menurunkan kualitas hasil kerja.

Bagi Millennials dan Gen Z, bekerja cerdas jauh lebih penting dibandingkan bekerja lebih lama. Mereka ingin sistem kerja yang efisien dan teknologi yang memudahkan pekerjaan.

Bagaimana Cara Mengatasi Budaya Lembur yang Tidak Sehat?

Menghilangkan budaya lembur bukan berarti menurunkan produktivitas. Justru, ini tentang menciptakan sistem kerja yang lebih efisien dan terstruktur.

Beberapa langkah yang bisa diambil perusahaan adalah:

  • Perencanaan Tugas yang Lebih Baik
  • Menetapkan Prioritas yang Jelas
  • Memantau Kesejahteraan Karyawan Secara Proaktif

Untuk membantu perusahaan mengelola ini dengan lebih efektif, HRMLabs hadir sebagai solusi.

Kelola Lembur dan Produktivitas denga HRMLabs

HRMLabs bukan hanya sekadar sistem penggajian dan absensi. Ini adalah platform HR yang dilengkapi dengan fitur analitik untuk membantu perusahaan mengelola tenaga kerja secara lebih cerdas.

  • Mendeteksi pola lembur yang tidak wajar: HRMLabs memungkinkan manajer memantau karyawan yang sering lembur dan membantu menemukan penyebabnya.
  • Menjaga work-life balance: Melalui data absensi, cuti sakit, dan performa kerja, HRMLabs membantu mendeteksi tanda-tanda awal masalah.
  • Mengoptimalkan penjadwalan: Distribusikan tugas secara merata dan hindari beban kerja berlebih pada individu tertentu.
  • Mengurangi resiko burnout: Dengan insight berbasis data, HR dapat mengambil langkah preventif sebelum kelelahan kerja memengaruhi produktivitas.

Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Lama

Lembur bukan tolok ukur utama dedikasi atau produktivitas. Justru, manajemen waktu dan sistem kerja yang efektif menjadi kunci sukses jangka panjang. Dengan HRMLabs, perusahaan dapat lebih mudah memantau, menganalisis, dan mengelola tenaga kerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

Sudah saatnya beralih ke cara yang lebih cerdas.

Hubungi HRMLabs hari ini dan wujudkan budaya kerja yang lebih seimbang, produktif, dan sehat!

Dapatkan informasi terbaru mengenai HR dan Payroll dengan berlangganan newsletter