Mengelola jadwal kerja di bisnis kuliner dengan jam operasional yang panjang seperti resto, bakery, cafe dan lainnya, bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama dengan tim yang terbatas. Namun, dengan perencanaan yang baik, Anda bisa memastikan operasional berjalan lancar tanpa mengorbankan kesejahteraan karyawan.
Menggunakan contoh bisnis dengan jam operasional dari pukul 09:00 hingga 23:00, berikut panduan untuk menyusun jadwal kerja berbasis 3 shift dengan total 12 karyawan:
Tentukan Jam Kerja dan Shift yang Diperlukan
Untuk bisnis dengan jam operasional 09:00 – 23:00, Anda membutuhkan tiga shift agar semua jam dapat tercover dengan baik. Biasanya, shift dibagi menjadi:
- Shift Pagi (09:00 – 15:00): Biasanya untuk karyawan yang lebih suka mulai kerja di pagi hari.
- Shift Sore (15:00 – 19:00): Untuk waktu puncak yang melayani pelanggan yang datang setelah jam kerja atau sebelum makan malam.
- Shift Malam (19:00 – 23:00): Meng-cover waktu operasional malam hari hingga tutup.
Tentukan Jumlah Karyawan per Shift
Dengan total 12 karyawan, pembagian idealnya adalah 4 orang per shift. Pembagian ini memungkinkan karyawan untuk bekerja dengan nyaman tanpa kelelahan, serta dapat mengakomodasi berbagai tugas seperti melayani pelanggan, membersihkan, dan memastikan stok bahan baku tersedia.
Perhatikan Keseimbangan Kerja dan Istirahat
Pastikan jadwal kerja tidak terlalu padat. Misalnya, jika seorang karyawan bekerja di shift pagi, mereka harus mendapat waktu istirahat yang cukup sebelum bekerja lagi di shift berikutnya. Anda bisa memberikan waktu istirahat satu hari penuh dalam seminggu, atau bahkan dua hari jika memungkinkan, untuk menjaga karyawan tetap fresh.
Pertimbangkan Kebutuhan Tertentu
Setiap karyawan mungkin memiliki preferensi atau keterbatasan waktu tertentu. Pertimbangkan hal ini saat membuat jadwal. Misalnya, jika ada karyawan yang hanya bisa bekerja di shift malam atau memiliki komitmen lain, fleksibilitas dalam perencanaan shift dapat membuat mereka merasa dihargai.
Rotasi Shift
Untuk menghindari ketimpangan beban kerja, rotasikan jadwal shift setiap minggunya. Misalnya, karyawan yang bekerja di shift pagi minggu ini, bisa dipindah ke shift sore atau malam di minggu berikutnya. Hal ini akan memberikan mereka kesempatan untuk beradaptasi dengan semua jenis shift, serta menjaga semangat dan motivasi karyawan tetap tinggi.
Komunikasikan Jadwal dengan Jelas
Pastikan jadwal kerja yang telah disusun dikomunikasikan dengan jelas kepada seluruh karyawan. Gunakan papan pengumuman atau aplikasi berbasis cloud yang memungkinkan karyawan melihat jadwal mereka kapan saja. Ini juga meminimalisir kemungkinan terjadinya kebingunguan atau konflik jadwal.
Manfaatkan Teknologi untuk Membantu
Menggunakan software HR atau aplikasi jadwal kerja seperti HRMLabs dapat sangat membantu. Aplikasi seperti ini memungkinkan Anda untuk mengelola jadwal dengan lebih mudah dan otomatis, termasuk perhitungan lembur atau jam kerja yang lebih akurat, serta memastikan bahwa tidak ada karyawan yang terjadwal berlebihan atau melanggar peraturan jam kerja yang berlaku.
Contoh Pembagian Shift
Untuk memberi gambaran lebih jelas, berikut contoh pembagian shift dengan 12 karyawan:
- Shift Pagi (09:00 – 15:00): Karyawan 1, 2, 3, 4
- Shift Sore (15:00 – 19:00):Karyawan 5, 6, 7, 8
- Shift Malam (19:00 – 23:00):Karyawan 9, 10, 11, 12
Jika Anda memutuskan untuk merotasi shift setiap minggu, maka minggu berikutnya pembagian shift bisa menjadi seperti ini:
- Shift Pagi (09:00 – 15:00): Karyawan 5, 6, 7, 8
- Shift Sore (15:00 – 19:00): Karyawan 9, 10, 11, 12
- Shift Malam (19:00 – 23:00): Karyawan 1, 2, 3, 4
HRMLabs: Solusi untuk Pengelolaan Jadwal Kerja yang Lebih Efektif
HRMLabs dapat membantu bisnis Anda dalam mengelola jadwal kerja dengan lebih efisien. Dengan fitur lengkap yang terintegrasi seperti: absensi dan penjadwalan, pengelolaan cuti hingga penggajian. HRMLabs memastikan bahwa perhitungan jam kerja, lembur, serta rotasi shift dilakukan dengan akurat sesuai dengan kebutuhan tiap bisnis.
Dengan HRMLabs, pengelolaan bisnis cafe, resto, atau bakery Anda menjadi lebih mudah dan terorganisir, memberikan fokus lebih pada pelayanan pelanggan yang optimal.