Cara Menentukan Gaji Karyawan: Panduan untuk HR dan Pemilik Usaha

Cara Menentukan Gaji Karyawan - Panduan untuk HR dan Pemilik Usaha

Table of Contents

Menentukan gaji karyawan itu bukan sekadar soal angka. Di balik setiap slip gaji, ada pertimbangan panjang yang mencakup industri, posisi, pengalaman, kebijakan internal, strategi bisnis hingga goals perusahaan.

Bagi tim HR atau pemilik bisnis, menentukan gaji karyawan bukan cuma soal mengikuti UMR atau menebak angka yang ‘kira-kira cocok’. Proses ini perlu strategi, data yang akurat, dan pemahaman tentang kondisi industri. Gaji yang terlalu kecil bisa bikin talenta terbaik kabur, tapi kalau terlalu besar tanpa perhitungan, bisa memberatkan keuangan perusahaan.

Nah, di artikel ini, kita akan bahas dengan santai tapi mendalam: bagaimana sih cara menentukan gaji karyawan dengan tepat? Apa saja faktor yang harus dipertimbangkan?

Mengapa Penting Menentukan Gaji dengan Tepat?

Gaji bukan hanya bentuk kompensasi, tapi juga alat untuk menjaga motivasi, menarik talenta terbaik, dan mempertahankan karyawan berkualitas. Salah menentukan gaji bisa berdampak pada:

  • Turnover yang tinggi
  • Kesenjangan di tempat kerja
  • Reputasi perusahaan sebagai tempat kerja

Makanya, penting bagi setiap perusahaan—baik startup, UMKM, maupun korporasi—untuk memahami cara menentukan gaji secara strategis dan adil.

Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Gaji Karyawan

Setidaknya ada beberapa faktor utama yang umum digunakan perusahaan dalam menetapkan gaji karyawan:

  1. Posisi atau Jabatan
    Semakin tinggi tanggung jawab dan kompleksitas tugas, semakin besar pula gaji yang diberikan. Misalnya, posisi manajerial tentu memiliki standar gaji lebih tinggi dibanding entry-level.
  2. Industri
    Standar gaji bisa sangat berbeda antara satu industri dan lainnya. Misalnya, gaji di sektor teknologi umumnya lebih tinggi dibanding sektor retail atau F&B untuk posisi yang setara.
  3. Lokasi Kerja
    Gaji karyawan di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung biasanya lebih tinggi dibanding daerah lain karena biaya hidup dan UMR/UMP yang berbeda.
  4. Pendidikan dan Kualifikasi
    Gelar akademis, sertifikasi profesional, atau skill khusus seperti coding, desain UI/UX, atau akuntansi bisa memengaruhi besaran gaji.
  5. Pengalaman Kerja
    Karyawan dengan pengalaman lebih lama biasanya diberikan gaji lebih tinggi dibandingkan fresh graduate.
  6. Kinerja Individu
    Beberapa perusahaan menerapkan sistem merit-based, di mana kinerja dan pencapaian individu turut menentukan kenaikan gaji atau bonus.

Cara Menentukan Gaji Karyawan Secara Proporsional

Menentukan gaji bukan hanya soal mampu bayar, tapi juga soal menjaga keadilan dan transparansi. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

Lakukan Salary Benchmarking

Cari tahu standar gaji di industri sejenis melalui:

  • Situs lowongan kerja seperti Jobstreet, Glints, LinkedIn
  • Survei gaji tahunan dari lembaga HR
  • Data dari asosiasi industri atau pemerintah

Tentukan Rentang Gaji untuk Setiap Level

Buatlah struktur gaji (salary structure) berdasarkan level jabatan. Ini membantu menjaga keadilan antar departemen dan mencegah overpay atau underpay.

Kaitkan Gaji dengan Performa dan Masa Kerja

Berikan insentif atau kenaikan berdasarkan evaluasi kinerja. Karyawan yang konsisten menunjukkan hasil positif layak dihargai lebih tinggi.

Pertimbangkan Kapasitas Finansial Perusahaan

Idealnya, besaran gaji juga disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi keuangan perusahaan. Di sinilah peran kebijakan internal jadi penting.

Buat Kebijakan Gaji yang Tertulis

Jelaskan dengan transparan mengenai struktur, kenaikan gaji, insentif, dan penilaian kinerja. Ini membantu menciptakan kepercayaan dan mencegah kesalahpahaman.

Ingat, Setiap Perusahaan Punya Kebijakan yang Berbeda

Walaupun ada standar industri, tidak ada satu rumus yang berlaku untuk semua perusahaan. Setiap bisnis memiliki:

  • Model bisnis yang berbeda
  • Kapasitas keuangan yang unik
  • Prioritas dan filosofi manajemen SDM sendiri

Misalnya, startup teknologi mungkin fokus pada fleksibilitas kerja dan insentif jangka panjang seperti ESOP (Employee Stock Ownership Plan), sementara bisnis retail lebih fokus pada insentif penjualan dan tunjangan operasional.

Artinya, menentukan gaji adalah kombinasi antara faktor eksternal (pasar & regulasi) dan faktor internal (kebijakan perusahaan dan nilai-nilai budaya kerja).

Permudah Pengelolaan Gaji dengan HRMLabs

Kalau kamu sudah menetapkan struktur gaji, tantangan berikutnya adalah mengelola perhitungannya. Di sinilah sistem HR dan Payroll seperti HRMLabs bisa jadi solusi:

  • Hitung Gaji Otomatis
    Gaji pokok, tunjangan, lembur, pajak, dan BPJS dihitung otomatis sesuai kebijakan internal perusahaan.
  • Terintegrasi dengan Absensi dan Jadwal Kerja
    Tidak perlu input manual atau menggunakan sistem yang berbeda — semua data dan penghitungan dalam satu sistem.
  • Kustomisai Sesuai Kebutuhan Perusahaan
    HRMLabs memungkinkan penyesuaian untuk berbagai jenis job level, skema tunjangan, dan sistem bonus.
  • Layanan Support Cepat
    Tim HRMLabs siap membantu jika ada kendala atau butuh penyesuaian sistem sesuai kebutuhan perusahaan Anda.

Penutup

Menentukan gaji karyawan bukan hanya soal angka, tapi juga strategi. Ketika gaji dirancang dengan pertimbangan yang matang, perusahaan tidak hanya mendapatkan karyawan yang puas—tapi juga loyal, produktif, dan berkembang bersama.

Ingin proses pengelolaan gaji yang lebih mudah, cepat, dan bebas dari kesalahan? Hubungi HRMLabs sekarang!

Dapatkan informasi terbaru mengenai HR dan Payroll dengan berlangganan newsletter 

    HRMLabs
    Privacy Overview

    This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.