Dunia kesehatan adalah salah satu industri yang paling mempunyai banyak regulasi dan harus selalu beroperasi dengan pengawasan ketat. Karena berada dalam pengawasan yang ketat, departemen HRD di industri kesehatan harus lebih mengerti dan patuh pada regulasi yang berlaku serta kepuasan konsumen. Bagi para staf HR di industri kesehatan, mereka harus selalu up to date dengan perkembangan regulasi dan protokol baru. Hal ini guna menciptakan kebijakan-kebijakan dalam perusahaan untuk melatih para staf agar lebih kompeten. Sehingga industri dapat menawarkan perawatan terbaik kepada para pasien.
Tidak hanya itu, departemen HRD di industri kesehatan masih harus mengurusi berbagai hal seperti kebutuhan kepegawaian, sanitasi, pelayanan makanan, wawancara kandidat, dan masih banyak lagi.
Berikut adalah empat tantangan departemen HRD terbesar yang ada di industri kesehatan:
1. Kekurangan Staf Berkualitas
Fasilitas kesehatan saat ini banyak yang mengalami kekurangan tenaga kerja. Kompetisi untuk para lulusan dari semua disiplin ilmu kedokteran sangat ketat sehingga proses validasi sertifikasi dan lisensi pada awal perekrutan harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti.
Tekanan tersebut akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang, karena banyak pekerja yang mengundurkan diri karena usia pensiun.
Tingkat pergantian karyawan tergolong tinggi di industri kesehatan, sering kali, karyawan baru mengundurkan diri di tahun pertamanya bekerja. Situasi ini membuat perekrutan karyawan yang tepat menjadi lebih sulit. Penting untuk departemen HRD dalam mengembangkan prosedur perekrutan yang dapat memastikan bahwa kandidat adalah yang terbaik.
2. Tingkat Pergantian Karyawan Tinggi
Posisi di dunia kesehatan seperti dokter, perawat, dan asisten medis mengalami tingkat pergantian yang tinggi terutama selama tahun pertama kerja. Ada beberapa penyebab tingginya tingkat pergantian ini. Mereka meninggalkan pekerjaan mereka untuk promosi atau kesempatan yang lebih baik. Sedangkan yang lain mungkin pergi karena alasan yang berbeda, seperti jam kerja yang panjang, frustrasi, kelelahan, atau kurangnya pelatihan dan pengembangan.
Khusus untuk milenial atau lulusan baru, mereka mencari lebih dari sekadar gaji saat memasuki dunia kerja, baik itu lebih banyak pelatihan, peningkatan karier, atau program tunjangan yang besar. Ketika mereka tidak menerima apa yang mereka inginkan dari pekerjaannya, mereka merasa yakin untuk mengundurkan diri.
3. Kelelahan
Tidak seperti industri lain, untuk industri kesehatan, kelelahan seringkali lebih parah dialami oleh para pekerjanya. Masalah kelelahan karyawan sebagian disebabkan oleh kekurangan staf, dan ini berdampak pada pergantian karyawan. Kelelahan berdampak negatif pada perawatan pasien dan keselamatan pasien, karena kelelahan emosional, mental, dan fisik membuat pekerja layanan kesehatan tidak dapat melakukan yang terbaik. Untuk memberikan kepuasan kepada pasien dan pekerja, bagi staf HRD di fasilitas kesehatan, memahami tanda-tanda kelelahan dan mengatasinya secara positif adalah hal yang penting bagi para pekerja dan fasilitas kesehatan itu sendiri.
4. Pengembangan Karyawan
Seperti disebutkan di atas, generasi milenial atau lulusan baru di bidang medis saat ini ingin mempelajari keterampilan baru dan akses ke perkembangan karir.
Sebagai tenaga profesional HRD di bidang kesehatan, memberikan pengembangan karir merupakan hal penting. Hal ini dikarenakan banyak profesi perawat yang berniat untuk melanjutkan karirnya dengan menjadi praktisi perawat, dokter, atau lainnya.
Meningkatkan SDM di Industri Kesehatan
Teknologi, jika digunakan dengan benar, dapat memberikan banyak keuntungan. Seperti membantu menghemat waktu dan membuat pekerjaan yang dulu membosankan menjadi jauh lebih nyaman dan cepat. Dalam kasus industri kesehatan, memungkinkan profesional medis menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Ada software yang dapat membantu mengatasi kekurangan staf, dan tingkat turnover yang tinggi, atau pengembangan karyawan yang kompleks. Saat kamu siap untuk meningkatkan fasilitas kesehatanmu, hubungi kami disini untuk demo gratis.