Kamu sudah tahu bahwa produktifitas karyawan dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis. Journal of Labour Economics telah menerbitkan laporan pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa ‘orang yang lebih bahagia sekitar 12% lebih produktif’.
Seorang karyawan yang bahagia dan termotivasi menciptakan lingkungan yang positif di tempat kerja sementara karyawan yang tidak termotivasi bersifat merusak dan menurunkan moral di tempat kerja.
Jadi, apa yang harus dilakukan seorang pemimpin ketika menghadapi karyawan yang tidak produktif? Segera cari tahu bagaimana cara untuk mengubah sikap mereka.
Terlepas dari apa yang mungkin kamu pikirkan, peningkatan produktifitas karyawan tidak selalu membutuhkan kenaikan gaji, hadiah yang mewah, atau tawaran untuk bekerja secara remote. Sering kali, kembali ke dasar bagaimana mengatur orang dengan baik adalah yang diperlukan untuk menghasilkan produktifitas yang lebih besar dari karyawan.
Berikut beberapa cara efektif untuk membantumu memotivasi karyawan dan meningkatkan produktifitas karyawan.
Ingatlah untuk Mendengarkan
Jika kamu ingin karyawan mengambil peran lebih aktif dalam bisnis, kamu perlu mendengarkan apa yang mereka ingin katakan berdasarkan sebuah studi baru. Penelitian menunjukkan bahwa alasan utama karyawan tidak mengambil lebih banyak inisiatif di tempat kerja adalah karena pemimpin mereka gagal menerima masukan karyawan sebelum mengambil keputusan.
Studi yang dilakukan oleh John Izzo, penulis buku baru, Stepping Up: How Taking Responsibility Changes Everything (Berrett-Koehler, 2012), mendefinisikan stepping up sebagai “mengambil inisiatif untuk membuat perusahaan lebih baik, termasuk memunculkan ide-ide baru, menyarankan cara yang lebih baik dalam menjalankan bisnis dan mengambil upaya tingkat tinggi untuk meningkatkan layanan organisasi.”
Beri Insentif
Siapa yang tidak menyukai insentif? Dalam hal memotivasi karyawan untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan, tidak ada yang lebih penting dari program insentif karyawan. Selain meningkatkan retensi dan produktifitas karyawan, memberi insentif kepada karyawan juga dapat memperkuat budaya dan nilai perusahaan.
Bonus, liburan, dan pesta pizza memang menyenangkan, tetapi dasar dari program penghargaan karyawan yang baik hanyalah mengakui karyawan atas kerja keras mereka secara teratur. Faktanya, 81% karyawan mengatakan bahwa mereka termotivasi untuk melakukan pekerjaan terbaik mereka saat atasan mereka menunjukkan penghargaan atas kerja mereka.
Ya, insentif bukan hanya tentang peningkatan gaji, kamu dapat menunjukkan penghargaanmu dengan memujinya di depan umum, memberikan voucher belanja, piknik perusahaan, atau mengizinkan hari keluarga! Kamu juga dapat menanyakan apa yang mereka suka dan memberikannya kepada mereka selama masih dalam batas wajar.
Berikan Umpan Balik
Ulasan kinerja sangat penting! Ukur kinerja karyawanmu, lakukan rapat secara individu untuk memberi tahu mereka bidang-bidang yang mereka kuasai dan yang perlu ditingkatkan. Tanyakan di bagian mana mereka membutuhkan bantuan atau bimbinganmu untuk meningkatkan kinerja mereka. Inisiasi dialog terbuka untuk pengembangan karyawan yang berkelanjutan dari waktu ke waktu.
Selain itu, lakukan pertemuan secara tidak resmi dan anonim. Ini bisa menjadi latihan di mana anggota tim yang sama akan berbagi umpan balik tentang anggota tim mereka – cara kerja mereka, perilaku, dll. Mengingat umpan balik itu anonim, ini akan menjadi tinjauan terbuka dan transparan yang dapat membantu mendapatkan gambaran akurat tentang seberapa kohesif kinerja karyawan dalam organisasi.
Rayakan Kesuksesan, Sekecil Apa Pun
Setiap kali kamu mencapai salah satu tolok ukur yang sudah kamu buat, berhentilah sejenak untuk menikmati hasil itu. Beri diri kamu dan perusahaanmu satu hari libur. Pergi ke pertandingan bola atau adakan pesta kecil-kecilan. Jika kamu dan karyawanmu tahu bahwa setiap langkah akan menjadi kesempatan untuk bersenang-senang, kamu dan karyawan akan jauh lebih termotivasi untuk mencapai prestasi berikutnya.
Selain merayakan pencapaian dalam perusahaan Anda, sebarkan pencapaian ini! Terbitkan artikel di blog perusahaan, bagikan ke media sosial, atau tulis artikel untuk buletin asosiasi yang kamu ikuti. Memberi tahu orang tentang pencapaian perusahaan akan memaksamu untuk menganggap serius pencapaian tersebut.
Selain itu, cara paling pasti untuk melihat bahwa pencapaianmu mendapatkan pengakuan yang layak adalah mulai dengan mengakuinya sendiri.
Jadilah Role Model
Seorang pemimpin yang baik adalah orang yang menginspirasi karyawan untuk bekerja lebih baik. Serta menunjukkan keunggulan manajerial dalam banyak aspek bisnis. Meskipun memiliki semua sifat yang sesuai dengan teladan kepemimpinan tidak terlalu umum, ada beberapa keterampilan yang dapat membantumu memimpin, menginspirasi, dan membuat karyawan menghormatimu. Keterampilan ini dapat dengan mudah dipelajari dan ditingkatkan.7 Cara
Ciptakan Suasana Kantor Seperti Keluarga
Apa sebenarnya sisi positif dari budaya ‘rasa kekeluargaan’ di luar kepuasan karyawan? Ternyata kepuasan karyawan itu sendiri penting dari perspektif bisnis. Karyawan yang bahagia dan puas lebih produktif dan terlibat dalam perusahaan.
Menciptakan suasana kekeluargaan di tempat kerja juga mendorong hubungan tim yang kuat yang dapat mendorong untuk bekerja sama secara efektif. Tidak hanya itu, membangun rasa loyalitas juga merupakan faktor kunci dalam retensi staf.
Latih dan Promosikan
Agar karyawan tetap produktif, jangan terlalu fokus pada kebutuhan perusahaanmu saat ini. Jika kamu berinvestasi dalam keterampilan karyawan, kamu akan menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan dan membangun pemimpin masa depan.
Ingat juga, apa yang diinginkan karyawan dalam pengembangan karier mereka berubah sepanjang tahapan kehidupan mereka.
Karyawan mungkin ingin memiliki pengalaman yang diperlukan untuk mendapatkan promosi. Sementara karyawan dengan karier menengah mungkin mencari tantangan baru dengan melakukan perpindahan ke departemen yang berbeda.
Buat rencana pengembangan karyawan yang menjelaskan bagaimana karyawanmu akan memperoleh keterampilan yang dibutuhkan. Kamu dapat melakukannya melalui pelatihan (di luar atau di dalam tempat kerja), pembinaan atau pendampingan. Agar mereka tetap termotivasi dan produktif, kamu harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan mereka dapat mempraktekkan apa yang telah mereka pelajari. Kamu dapat dengan mudah mengelola pelatihan karyawan Anda dengan HRMLabs.