Perhitungan gaji mungkin tampak seperti tugas yang melelahkan di daftar tugas bulananmu sebagai karyawan departemen HRD. Namun, penting bagi karyawan untuk menerima gaji tepat waktu. Hal ini untuk memastikan karyawan tetap setia kepada perusahaan dan perusahaan dapat mematuhi peraturan pemerintah. Kamu pasti ingin menemukan sistem penggajian terbaik untuk perusahaan. Semua sistem penggajian memiliki kemampuan yang berbeda, tetapi ada beberapa langkah mudah yang dapat diikuti untuk memastikan perhitungan penggajian yang akurat.
1. Tentukan gaji kotor karyawan
Sebelum memulai menghitung penggajian, kamu harus tahu berapa pendapatan kotor karyawan tersebut. Setiap karyawan mungkin memiliki gaji kotor yang berbeda berdasarkan kontrak dan tingkat pekerjaan mereka. Penting bagi kamu untuk mencatat setiap gaji kotor karyawan.
2. Tunjangan
Setelah mengetahui gaji kotor setiap karyawan, kamu perlu menambahkan tunjangan yang berhak mereka terima. Tunjangan ini bisa berupa tunjangan transportasi, tunjangan makan, bahkan tunjangan perumahan.
3. Lembur
Kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan melebihi jam kerja normal (tidak termasuk waktu istirahat). Seorang karyawan hanya dapat bekerja hingga 3 jam/hari dan 14 jam dalam 1 minggu diluar istirahat mingguan atau hari libur resmi . Untuk kerja lembur, perusahaan diwajibkan untuk membayar setidaknya 1,5 kali gaji pokok per jam.
4. Pemotongan Pajak
Setelah menambahkan tunjangan ke gaji kotor karyawan, hal berikutnya yang perlu kamu hitung dalam penghitungan penggajian adalah pengurangan pajak.
Pemberi kerja boleh memotong PPh Pasa 21/26 dari gaji karyawannya sesuai tarif PPh yang berlaku. Pemberi kerja juga harus membuat bukti potong PPh pasal 21 melalui aplikasi e-SPT PPh Pasal 21 dan melakukan penyetoran PPh Pasal 21 yang telah dipotong. Penyetoran paling lambat dilakukan tanggal 10 bulan berikutnya.
5. Potongan Lainnya
Ada beberapa aturan mengenai pemotongan gaji pada penggajian di Indonesia. Pemotongan upah yang sah yang boleh dilakukan oleh pemberi kerja berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Pemotongan upah pekerja harus dilakukan sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau peraturan kerja bersama yaitu:
- denda
- ganti rugi, dan/atau
- uang muka gaji
Selain itu, pemberi kerja juga bisa memotong gaji karyawan untuk pihak ketiga yang hanya dapat dilakukan apabila ada surat kuasa dari pekerja. Pemotongan ini dapat berupa:
- pembayaran hutang atau cicilan hutang pekerja, dan/atau
- sewa rumah dan/atau sewa barang-barang milik perusahaan yang disewakan oleh pengusaha kepada pekerja.
Dari peraturan penggajian di Indonesia, jumlah pemotongan dibatasi maksimal 50% dari jumlah gaji yang diterima oleh karyawan setiap bulannya.
6. Bayarkan Gaji Kepada Karyawan
Setelah menghitung semua pemotongan dan penambahan gaji, hal terakhir yang perlu dilakukan adalah mengirimkan gaji karyawan ke akun bank mereka. Sebelumnya, pastikan sudah mengecek perhitungan penggajian untuk memastikan tidak ada kesalahan.
Jangan lupa untuk memberikan slip gaji kepada karyawan. Slip gaji harus menyertakan perincian seperti tanggal pembayaran, gaji pokok, dan tunjangan, upah lembur, periode gaji, serta pemotongan yang dilakukan.
Semua proses ini bisa menjadi sangat kompleks dan membutuhkan banyak waktu dan sumber daya. HRMLabs dapat membantu perusahaan menghitung penggajian secara otomatis. Dengan software berbasis cloud dan platform terpusat, perusahaan dapat menghitung gaji semua karyawan hanya dengan beberapa klik.
Mari jadwalkan DEMO GRATIS dengan tim kami.